Makalah Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosialis, Campuran Serta Contoh Artikel Sistem Ekonomi Pada Suatu Negara
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem perekonomian adalah sistem
yang dipakai oleh sebuah negara untuk mengalokasikan sumber daya yang
dikuasainya baik untuk perorangan ataupun instansi di negara itu. Perbedaan
utama antara satu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi yang lain yaitu
bagaimana cara sistem itu mengelola faktor produksinya. Dalam beberapa sistem,
seorang individu diizinkan memiliki seluruh faktor produksi. Sementara dalam
sistem lainnya, semua faktor tersebut dikuasai oleh pemerintah.
Sistem ekonomi juga merupakan suatu aturan dan tata
cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk
meraih suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain ideologi bangsa, sifat dan jati diri
bangsa, dan struktur ekonomi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Munculnya Sistem Ekonomi
Kapitalis, Sosialis, dan Campuran?
2.
Apa saja kelebihan dan kekurangan Sistem
Ekonomi Kapitalis, Sosialis, dan Campuran?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui bagaimana awal mula
kemunculan Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosialis, dan Campuran.
2.
Agar dapat membandingkan Sistem Ekonomi
Kapitalis, Sosialis, dan Campuran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem
Ekonomi Kapitalis
1. Kemunculan Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi
Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh
kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal merupakan
sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala bidang
perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang seperti dia
inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara Eropa dan
Amerika Serikat.
Kapitalisme
muncul di Eropa Barat di akhir abad ke-15 tepatnya pada tahun 1492. Dalam
sejarah Eropa, ada dua kejadian sejarah yang merupakan tonggak bagi lahirnya
sistem kapitalisme, yaitu Pertama, munculnya buku Adam
Smith yang berjudul The Wealth of the Nations. Buku
ini merupakan kumpulan ide dan gagasan dari para pemikir ekonomi. Dari buku ini
dapat disimpulkan bahwa keserakahan dan kepentingan pribadi akan menimbulkan
persaingan bebas (laissez-faire). Persaingan
bebas ini akan mencegah penindasan oleh invisible hand karena
setiap pemilik modal akan berusaha agar para pekerja tidak pindah ke lain
majikan. sehingga keserakahan dan kepentingan pribadi akan menguntungkan orang
banyak. Kedua, revolusi Perancis 1789 yang
merupakan revolusi kaum borjuis pertama yang menjadi lambang keruntuhan sistem
feodal di Eropa. Lalu masuklah sistem kapitalis yang membuat sistem keserakahan
menjadi hal yang wajar dan keserakahan dijadikan motor pembangunan ekonomi.
Yang
mendasari tumbuhnya kapitalisme adalah liberalisme. Liberalisme ini menandai
adanya suatu perubahan yang revolusioner dalam pemikiran ekonomi. Pada masa
sebelumnya terutama masa merkantilis, intervensi negara sangat tinggi atas
individu.
Sistem ekonomi
kapitalis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Menerapkan sistem persaingan bebas.
b.
Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi.
c.
Peranan pemerintah dibatasi.
d.
Peranan modal sangat penting.
2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi
kapitalis mempunyai kelebihan sebagai berikut :
a.
Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri.
b.
Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya
persaingan.
c.
Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat.
d.
Kualitas barang lebih terjamin.
Sistem ekonomi
kapitalis mempunyai kelemahan sebagai berikut :
a.
Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
b.
Rentan terhadap krisis ekonomi.
c.
Menimbulkan monopoli.
d.
Adanya eksploitasi
B. Sistem Ekonomi Sosialis
1. Kemunculan Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi
etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur negara.
Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab
negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar adalah
Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka
tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan
menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba,
Korea Utara, dan negara komunis lainnya.
Istilah
Sosialisme mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan
pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada
para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle. [1]
Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang
berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah
ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19
hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan
masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat
melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.
Karl
Marx dan Friedrich Engels berpendapat bahwa sosialisme
akan muncul dari keharusan sejarah kapitalisme yang diberikan sendiri sudah
usang dan tidak berkelanjutan akibat dari meningkatnya kontradiksi internal
yang muncul dari perkembangan kekuatan produktif dan teknologi. Itu menjadi
kemajuan dalam kekuatan produktif yang dikombinasikan dengan hubungan sosial
lama dengan produksi kapitalisme yang akan menghasilkan kontradiksi, dan
kemudian mengarah ke kesadaran kelas pekerja.[2]
Marx
dan Engels berpandangan bahwa kesadaran orang-orang yang memperoleh upah atau
gaji (kelas pekerja dalam arti Marxis luas) akan dibentuk oleh kondisi mereka
yang menjadi budakan upah, yang mengarah ke kecenderungan untuk mencari
kebebasan atau emansipasi mereka dengan menggulingkan kepemilikan alat-alat produksi
oleh kapitalis, dan akibatnya, menggulingkan negara yang menjunjung tinggi tata
ekonomi kapitalis ini. Bagi Marx dan Engels, kondisi ini menentukan kesadaran
dan mengakhiri peran kelas kapitalis yang pada akhirnya mengarah ke masyarakat
tanpa kelas di mana negara akan melenyap.
Konsepsi
sosialisme Marxis adalah bahwa fase sejarah tertentu yang akan menggantikan
kapitalisme dan didahului dengan komunisme. Karakteristik utama dari sosialisme
(terutama yang dipahami oleh Marx dan Engels setelah Komune Paris 1871) adalah
bahwa kaum proletar akan mengontrol alat-alat produksi melalui negara buruh
yang didirikan oleh para pekerja di kepentingan mereka. Kegiatan ekonomi masih
akan diatur melalui penggunaan sistem insentif dan kelas sosial masih akan ada,
tetapi untuk tingkat yang lebih rendah dan berkurang di bawah kapitalisme.
Sistem ekonomi sosialis
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Hak milik individu tidak diakui.
b.
Seluruh sumber daya dikuasai negara.
c.
Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
d.
Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan
pemerintah.
2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis
mempunyai kelebihan sebagai berikut :
a.
Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan
harga.
b.
Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
c.
Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
d.
Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan
masyarakat.
Sistem ekonomi sosialis
mempunyai kekurangan sebagai berikut:
a.
Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha.
b.
Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
c.
Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
d.
Sulit melakukan transaksi tawar menawar yang di
sebabkan tingkat harga yang ditentukan oleh Negara, bukan di tentukan oleh
mekanisme pasar.
C. Sistem Ekonomi Campuran
1. Kemunculan Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran
merupakan campuran atau perpaduan antara sistem ekonomi liberal dengan sistem
ekonomi sosialis. Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan
dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih
diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka
jalankan.
Sistem
ekonomi campuran (“Mixed economy”) merupakan panduan dari dua bentuk sistem
ekonomi sosialisme dan kapitalisme. Usaha penyatuan ini dilakukan untuk
menyerap elemen-elemen yang positif dan dinamis dari keduanya. Sistem ini
hendak dibangun dengan usaha untuk meninggalkan unsur-unsur lemah dari dua
bentuk sistem ekonomi politik tersebut. Sejarah pertentangan yang keras dan bahkan
tidak harmonis dari kapitalisme dan sosialisme telah menstimulasi
pemikir-pemikir untuk mencari bangun ekonomi dengan ciri dasar, yang merupakan
gabungan unsur-unsur terbaik dari keduanya.
Salah
satu pemikiran Hegel ini menarik untuk disimak sebagai dasar pemikiran mengapa
muncul sistem ekonomi campuran sebagai alternatif dari sistem yang
bertentangan. Jika hal itu terjadi, maka keduanya memiliki kelemahan mendasar
sehingga cara terbaik adalah menggabungkannya untuk mengejar ketertinggalan
negara-negara sedang berkembang.
Sistem ekonomi campuran
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh
mekanisme pasar.
b.
Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan
penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
c.
Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan
pemerataan pendapatan.
d.
Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah.
2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran
mempunyai kelebihan sebagai berikut:
a.
Kestabilan ekonomi terjamin.
b.
Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan
sektor usaha menengah dan kecil.
c.
Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreativitas
individu.
Sistem ekonomi campuran
mempunyai kekurangan sebagai berikut :
a.
Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang
seharusnya dilakukan pemerintah dan swasta.
b.
Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang
dapat dikuasai oleh pemerintah dan swasta.
D. Penerapannya
1.
Penerapan Sistem Ekonomi
Kapitalis
Artikel Senin, 02
Januari 2012
Sistem Ekonomi di Amerika
Salah satu budaya politik Amerika adalah sistem perekonomian kapital.
Kapitalisme adalah metode alternative untuk mendistribusikan keuntungan dan
kerugian ekonomi. Kapitalisme mengharuskan pemerintah untuk terlibat dalam
kegiatan ekonomi seminimal mungkin.
Bebas berusaha dan kepercayaan diri adalah prinsip-prinsip dasar dari
kapitalisme. Firma atau perusahaan diperbolehkan untuk beroperasi di pasar
bebas dan terbuka, dan individu-individu diharapkan mampu berusaha dengan
inisiatif mereka sendiri untuk membangun keamanan stabilitas ekonomi mereka.
Perusahaan menentukan apa yang akan mereka produksi dan harga untuk barang dan
jasa mereka sementara pembeli menentukan apa yang akan mereka beli dengan harga
berapa.
Amerika serikat tidak secara murni menganut sistem kapitalisme, karena
pemerintah mengambil peran dalam mengatur dan mendorong perekonomian. Istilah
ekonomi campuran ini digunakan dalam menentukan bentuk anasir berbeda dari
sistem ekonomi kombinasi antara elemen sosialis dan kapitalis. Amerika Serikat
mengadopsi lebih banyak elemen kapitalis daripada elemen sosialis. Karena
tradisi individualisme yang kuat, orang Amerika cenderung membatasi tujuan dari
tindakan pemerintah dalam bidang ekonomi.
Menanggapi hal ini, sistem ekonomi kapitalis yang dianut Amerika benyak
membawa dampak negatif bagi Amerika sendiri maupun negara lain. Bagaimana
tidak, semua kegiatan produksi, konsumsi, maupun distribusi diatur bebas oleh
masing-masing individu dan pemerintah tidak ikut campur tangan akan masalah
ini. Individu tersebut akan menentukan harga beserta labanya sendiri sesuai
keinginannya. Hal ini bisa dimanfaatkan individu untuk mengambil laba
sebanyak-banyaknya. Jika hal ini terjadi, tidak lain, Amerika bisa mengalami
krisis ekonomi dan aset negara yang harus dikorbankan.
Ekonomi kapitalis memang sistem ekonomi rapuh yang dimiliki oleh Amerika.
Bagaimana tidak, penguatkuasaan undang-undang penghapusan hamba secara serta
merta telah menyebabkan pekerja-pekerja di sektor peladangan dan perindustrian pada
ketika itu lumpuh karena pekerja-pekerja yang sebelum ini tidak mau bekerja
lagi dengan majikan asal mereka. Hal ini karena majikan atau pengusaha
kapitalis tersebut telah melakukan kedzaliman dan penindasan terhadap pekerja
atau buruh tersebut dalam usaha memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan kos.
Jadi ekonomi kapitalis sangat merendahkan derajad si miskin. Bisa
dikatakan, yang kaya makin kaya, yang miskin makin tertindas karena
kemiskinannya. Hal ini dirasa sangat tidak adil memang.
Susah memang untuk mensejahterakan masyarakat dengan ekonomi kapitalis ini.
Sudah jelas sekali ini sangat merugikan negara atau pihak-pihak rendah (buruh,
dll). Dampak positif yang mungkin ditimbulkan adalah dapat meningkatkan
inisiatif dan kreatifitas di masyarakat. Dan masyarakat bisa bersaing dengan
menghasilkan produk yang sangat berkualitas. Ini adalah keuntungan-keuntungan
yang bisa diperoleh. Namun hal tersebut tidak seberapa dengan
kelemahan-kelemahan yang diakibatkan. Dampak negatifnya akan jauh lebih besar dan
jauh lebih menghancurkan ekonomi negara yaitu krisis ekonomi.
2.
Penerapan Sistem
Ekonomi Sosialis
Artikel Rabu, 09
November 2016
Sistem Ekonomi di Korea
Utara
Sistem ekonomi sosialis
di Korea Utara terlihat dengan adanya penguasaan dan kendali penuh oleh
pemerintah terhadap seluruh kegiatan ekonomi. Penerapan sistem ekonominya
hampir mirip dengan China namun ada sedikit perbedaan yang tidak akan pernah
ditemukan, yaitu tidak adanya bursa efek di Korea Utara.
Indikasi ini
menunjukkan bahwa negara Korea Utara sangat tertutup dan tidak mudah untuk
membka penanaman investasi asing di negaranya, dan bisa dibilang sistem ekonomi
Korea Utara lebih sosialis dibandingkan dengan China.
Sekitar pertengahan
tahun 1975, Korea Utara mencatat memiliki beberapa kemajuan di banding China
pada saat itu, yaitu secara pendidikan dan produktivitas Korea Utara jauh
meninggalkan China. Namun kenyataannya dalam menjalankan pemerintahannya,
negara ini pernah mengalami beberapa hal yang terburuk dalam sejarahnya,
terutama adanya bencana kelaparan yang melanda rakyatnya. Penerapan sistem
ekonomi sosialis di negara Korea Utara bisa dibilang tidak cukup sukses,
mengingat jika dilihat sampai sekarang pertumbuhan ekonomi negara tersebut
mengalami kumunduran dan juga tidak lebih baik dari negara saudaranya yaitu
Korea Selatan.
3.
Penerapan Sistem
Ekonomi Campuran
Artikel Senin, 02
Januari 2012
Sistem Ekonomi di China
China dahulu memang sangat terkenal dengan istilah Negara Komunis, negara
yang semua perekonomiannya diatur oleh Negara dan warga negara yang
menentangnya akan dihukum jadi tidak boleh ada salah satu warganya yang
menentang kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintahannya. China juga
membungkam atau mengekang pers di negaranya sendiri. Organisasi Reporters Sans
Frontieres (RSF) yang berkedudukan di Paris pada 4 Januari 2006 silam juga
melaporkan bahwa kasus penahanan terhadap wartawan sepanjang tahun 2005 paling
banyak terjadi di China. Data yang dikumpulkan organisasi reporter lintas
negara itu menunjukkan sampai 1 Januari 2006 lalu, jumlah wartawan yang ditahan
di negara komunis itu sebanyak 32 orang. Di sini media diberi pengawasan yang
ketat.
Pembredelan dan penyitaan terhadap media juga bisa dilakukan. Tetapi
sekarang China merubah sistem perekonomiannya ke arah yang lebih baik lagi,
tidak ada lagi pengekangan terhadap pers, memberi kebebasan kepada warga negara
untuk mengatur perekonomiannya sendiri, menambah kuasa pegawai tempatan dan
pengurus kilang dalam indrustri, dan membenarkan berbagai pengusahawanan dalam
servis dan perkilangan ringan, dan membuka ekonomi kepada perdagangan dan
pelaburan liar. Kawalan harga juga telah dilonggarkan. Ini telah mewujudkan
penukaran sistem ekonomi berasaskan komunis menjadi sistem ekonomi campuran
komunis dan kapitalisme.
Pada beberapa tahun terakhir, China telah menegaskan lebih lanjut target
dan tugas penyempurnaan sistem ekonomi pasar sosialis yaitu suatu pasar ekonomi
dimana kepemilikan publik merupakan arus utama, sebagai bukti bahwa antara
tahun 1989 sampai 2001, jumlah perusahaan negara anjlok dari 102.300 buah
menjadi 46.800. sedangkan jumlah perusahaan swasta meledak dari 90.000 buah
menjadi 2 juta buah.
Hal ini sesuai dengan tuntutan mempertimbangkan secara menyeluruh
perkembangan kota dan desa, perkembangan regional, perkembangan sosial ekonomi,
perkembangan harmonis antara manusia dan alam, serta perkembangan di dalam
negeri dan keterbukaan terhadap dunia luar, mengembangkan peranan dasar pasar
dalam alokasi sumber daya, meningkatkan fitalitas dan fungsi pemerintah di bidang
pengelolaan sosial dan layanan umum, dan memberikan jaminan sistem yang kuat
kepada pembangunan masyarakat cukup sejahtera secara menyeluruh.
Kemudian China berusaha menyempurnakan sistem pokok ekonomi di mana ekonomi
milik negara merupakan bagian utama dan ekonomi multi kepemilikan berkembang
bersama, mendirikan sitem yang menguntungkan untuk mengubah struktur ekonomi
dualis antara kota dan desa, membentuk mekanisme yang mendorong perkembangan
harmonis ekonomi regional, membangun sistem pasar modern yang seragam, terbuka
dan bersaing secara tertib, menyempurnakan sistem pengontrolan makro, sistem
pengelolaan administrasi dan sistem hukum ekonomi, menyempurnakan sistem
penempatan kerja, distribusi pendapatan dan jaminan sosial, dan mendirikan
mekanisme yang mendorong perkembangan yang berkelanjutan di bidang ekonomi dan
sosial. Dengan adanya data seperti yang di atas, maka China dapat digolongkan
ke dalam negara yang menganut sistem perekonomian sosialis.
Dan ini sangat memberi pengaruh terhadap perekonomian China sampai-sampai
AS yang notabene adalah negara adidaya, tidak mampu menghadapi perekonomian
China yang memiliki nilai kemajuan ekonomi sangat pesat berkat sistem ekonomi
yang mereka anut. Sebenarnya kita harus belajar dari China bukan malah belajar dari
Amerika yang sekarang ini sedang mengalami krisis hebat. Sekarang China juga
sedang membuka pasar ekonomi bebas, yang artinya mereka membuka perekonomian
untuk siapapun demi tercapainya kesejahteraan bagi masyarakatnya. Pasar bebas
sendiri merupakan ciri dari sistem ekonomi liberalisme atau kapitalisme. Jadi
sistem ekonomi China adalah sistem ekonomi campuran antara sosialis,
kapitalisme, dan komunisme.
Dampaknya bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat China adalah masyarakat
dapat mengembangkan inisiatif dan kreatifitas, sehingga masyarakat secara
otomatis dapat menjalankan usaha dengan lebih maksimal. Dengan adanya campur
tangan pemerintah juga, maka dapat meminimalisir monopoli oleh pihak swasta.
Sehingga ekonomi negara juga bisa berjalan stabil dan rakyat juga akan mendapat
dampak positif dari hal itu.
Dengan sistem ekonomi ini, bisa kita bayangkan. Individu tidak dapat
mengeksploitasi seluruh perekonomian, namun individu masih bisa mendapat
kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas usaha.
Dalam hal ini pemerintahkan akan ikut campur juga, jadi pemerintah juga
akan ikut bertanggung jawab. Jadi disini kita dapat sama-sama memperoleh
keuntungan meskipun tidak maksimal sesuai keinginan kita. Setidaknya diantara
pihak pemerintah dan masyarakat punya hak untuk ikut andil dalam
menjalankan kegiatan ekonomi ini.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem
ekonomi dimana ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Kapitalisme muncul di Eropa
Barat di akhir abad ke-15 tepatnya pada tahun 1492. Dalam sejarah Eropa, ada
dua kejadian sejarah yang merupakan tonggak bagi lahirnya sistem kapitalisme,
yaitu Pertama, munculnya
buku Adam Smith yang berjudul The Wealth of the Nations.
Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem
ekonomi dimana ekonomi diatur negara. Istilah Sosialisme mulai digunakan sejak awal
abad ke-19. Karl
Marx dan Friedrich Engels berpendapat bahwa sosialisme
akan muncul dari keharusan sejarah kapitalisme yang diberikan sendiri sudah
usang dan tidak berkelanjutan akibat dari meningkatnya kontradiksi internal
yang muncul dari perkembangan kekuatan produktif dan teknologi.
Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau
perpaduan antara sistem ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Sistem ini hendak dibangun
dengan usaha untuk meninggalkan unsur-unsur lemah dari dua bentuk sistem
ekonomi politik tersebut. Sejarah pertentangan yang keras dan bahkan tidak
harmonis dari kapitalisme dan sosialisme telah menstimulasi pemikir-pemikir
untuk mencari bangun ekonomi dengan ciri dasar, yang merupakan gabungan
unsur-unsur terbaik dari keduanya.
Beberapa negara yang
menganut sistem ekonomi kapitalis dan sosialis tidak cukup sukses dan pernah
mengalami masa krisis pada perekonomian negaranya, sehingga menggantinya dengan
sistem ekonomi campuran yaitu gabungan dari sistem ekonomi kapitalis dengan
sosialis. Salah satu contoh negara yang memiliki sistem ekonomi campuran dan
mengalami kemajuan perekonomian yaitu negara China.
Komentar
Posting Komentar