Membangun Istana di Surga
INVESTASI AKHIRATKU DENGAN
BERSEDEKAH
Setiap
yang bernyawa pasti akan mati. Namun, kita tidak pernah tau kapan dan di mana
kita akan mati. Berkenaan dengan hal ini alangkah lebih baiknya kita menyiapkan
bekal untuk perjalanan kita menuju alam-alam berikutnya. Sebagaimana kita
menyiapkan bekal ketika mau berpergian
di dunia ini. Pada kesempatan ini saya tidak akanmenjelaskan hal ini, akan
tetapi saya sedikit menyampaikan ada 3 perkara
amalan yang dibawa mati.
Abu
Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda : “ Apabila
seseorang itu meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga
perkara, sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan dan anak yang soleh mendo’akan
untuknya.”
Perkara
pertama yang disebutkan dalam hadits pertama ialah sedekah jariah yaitu sedekah
yang berterusan dan kekalan manfaatnya untuk masyarakat umum. Semasa hidup di
dunia dia melakukan amalan tertentu yang dia tetap memperolehi pahala walaipun
dia telah meninggal dunia seperti
mendirikan masjid, sekolah dan menggali telaga. Begitu juga
amalan-amalan lain yang yang terus menerus mendatangkan manfaat kepada orang
lain seperti membina hospital, membina jembatan, mewakafkan buku-buku agama dan
sebagainya.
“Kedermawanan
adalah member lebih banyak daripada yang kau bisa dan kebanggaan mengambil
kurang dari yang engkau butuhkan.”
Banyak
orang beralasan untuk besedekah, banyak berbagai macam mereka lontarkan “ untuk
makan aja pas-pasan gimana mau bangun masjid”
Walaupun
hanya dalam niat kita untuk membangun masjid itu sudah mendapatkan pahala. Jika
niat kita besar memikirkan umat yang lebih besar maka bantuan Allah akan lebih
besar, jika kita hanya memikirkan perut kita dan keluarga saja maka Allah hanya
akan memberikan bantuan segitu-gitu saja. Makanya Orang Islam harus berniat dan
berikhtiar untuk kaya.
Kenapa
kita harus kaya ?
Kaya
menurut Ippho Santosa ialah produksi sebesar-besarnya, konsumsi sekedarnya, dan
selisihnya distribusi seluas-luasnya. Bagi umat muslim harusnya produksi
banyak, hasilnya banyak, prestasinya banyak, dan manfaatnya banyak, tetapi
konsumsi sekedarnya.
Nabi
Muhammad SAW kaya dan sahabat-sahabat nabi kaya, namun mereka hidup dalam
kesederhanaan tetapi jika untuk umat harus besar.
Abdullah
berkata Nabi SAW bersabda : “ Adakah
diantara kalian yang lebih mencintai harta untuk ahli warisnya daripada
hartanya sendiri?” Mereka (para sahabat) menjawab, ‘ Wahai Rasulullah, tidak ada seorangpun di antara kami kecuali lebih
mencintai hartanya sendiri.’ Beliau bersanda, ‘Sesungguhnya hartanya yang sebenarnya adalah yang telah ia persembahkan
(infakkan). Sedangkan harta untuk ahli warisnya adalah yang tidak ia infakkan”.(HR.
Bukhori)
Banyak
sekali keajaiban dalam sedekah, janganlah khawatir harta kalian berkurang jika
engkau mengeluarkan harta untuk bersedekah.
Diriwayatkan
dari Abu Huroiroh r.a, dari Rosulullah SAW, beliau bersabda : “Harta tidak akan berkurang karena
dishodaqohkan, Allah tidak akan menambah seorang hamba yang suka memaafkan
kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seseorang itu berlaku tawadhuk kepada Allah
kecuali Alllah akn meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim).
Adapun sebaik-baiknya sedekah adalah dari orang yang
sudah tidak membutuhkan (kaya). Sebagaimana hadits di bawah ini
Diriwayatkan
dariAbu Huroiroh r.a, bahwa Rosulullah SAW bersabda : “Sebaik-baiknya shodaqah adalah dari orang yang benar-benar sudah tidak
membutuhkan (kaya). Dan mulailah shodaqah itu dari orang yang menjadi
tanggunganmu terlebih dahulu.”(HR. Bukhori dan Muslim).
Tangan
di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah. Mulailah Sedekah dari yang menjadi tanggunganmu dan
sebaik-baik sedekah adalah yang keluar dari orang yang kaya. Allah SWT telah
berjanji akan melipat gandakan hartanya bagi
yang menafkahkan hartanya di jalan Alllah, dalam firman-Nya Q.S
Al-Baqoroh ayat 245.
Kita
harus sukses di Dunia untuk menggapai kesuksesan di Akhirat. Banyak
sekali cara agar kita dapat mendapatkan kesuksesan di Akhirat. Beberapa
cara tersebut akan saya post di halaman selanjutnya.
Jadi, harus baca halaman selanjutnya yaa..
Komentar
Posting Komentar